Aku tau, mencintaimu salah, membuat begitu banyak orang marah. Aku juga tak membantah, siapapun yang membeberkan betapa tak akan ada bahagia yang bisa kudapat darimu, dulu, kini, dan sampai entah.
Bertemu denganmu, sudah takdirku. Dekat denganmu, adalah pilihanku. Tapi kini, mencintaimu, sungguh di luar kendaliku.
Aku mencintaimu, bukan demi kebahagiaan dan kemudahan hidup, seperti yang mereka pikirkan. Tapi sungguh, karena tak bisa kutemukan siapapun yang lain, menjadi tempat rasa ini kuberikan.
Dan kalian, jangan lagi ingatkan aku, bahwa mencintainya sebuah kesalahan. Aku sudah tau, terlalu tau.
Dan kamu, jangan lagi tanyakan aku, apakah seluruhku akan kuberikan. Aku pasti mau, terlalu mau.
Karena aku mencintaimu, dengan segala yang ada, yang belum ada, dan yang akan ada pada diriku.
Tapi…
Setelah menaklukkan hatiku setunduk-tunduknya kini, jangan merasa telah memenangkan sesuatu, bisa saja, ini awal sebuah kutukan.
Karena akan kubasmi siapapun yang menghalangimu dariku, walau dialah sebenarnya orang yang paling kau impikan.
Maafkan aku, tapi ini takdir yang harus kutuntaskan.
Karenanya, terimalah, dan cinta ini akan membuatmu menjadi ratu yang diagungkan. Tak ada pilihan, atau kau akan jadi korban, dari luapan api rasa yang tak bisa lagi kukendalikan.
Cinta, aku telah terbakar apimu, jangan biarkan aku sendirian. Mari ikut bersamaku menjadi abu, menabur di laut luas keabadian. Menemui genangan sejarah cinta yang terdahulu, dan menunggu arus kisah indah yang akan datang kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar