Diaspora mengklaim memiliki keunggulan dalam hal pengendalian informasi pribadi atau privasi penggunanya. Pada Juli lalu, isu lemahnya perlindungan privasi pengguna jejaring sosial Facebook sempat mendatangkan hujan kritik yang pedas dari para pengguna situs ini.
Diaspora dirancang sebuah tim yang terdiri dari empat mahasiswa asal New York, Amerika Serikat. "Diaspora telah bisa diakses dan kami menyukainya. Situs ini akan terbuka bagi umum pada 15 September mendatang,".
Mereka juga menyatakan telah mempersiapkan cara sehingga para pengguna dapat menentukan konten apa saja yang dibagi kepada rekan-rekan mereka dan konten apa yang hanya dibagi terhadap orang-orang tertentu. "Kami paham ini adalah sebuah permasalahan rumit dan kami mencoba untuk mengatasinya secara serius," lanjutnya lagi.
Kendati demikian, kemunculan situs pesaing ini tampaknya tidak diambil pusing oleh penemu Facebook, Mark Zuckerberg yang dikabarkan ikut mendonasikan dana untuk pengembangan situs Diaspora tersebut. Banyak orang merasa pesimistis bahwa situs baru ini dapat menyaingi Facebook yang sekarang telah memiliki 500 juta anggota dan diperkirakan bernilai US$ 33 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar